Peak Flow Meter
Peak flow meter sering digunakan oleh pasien asma untuk mengukur
jumlah udara yang dapat dihembuskan dari paru-paru. Jika saluran nafas
menyempit atau tersumbat karena asma, nilai peak flow akan menurun
karena pasien tidak dapat menghembuskan udara dengan sempurna. Peak
flow meter berguna untuk memonitor pasien asma sepanjang waktu dan
dapat untuk menentukan apakah pengobatan asma berhasil atau tidak.
Kegunaan Uji Fungsi Paru
Manfaat dari adanya uji fungsi paru adalah untuk mendiagnosis gangguan paru-paru dan seberapa parah gangguan tersebut.
Kapasitas dan Volume Statis Paru
Volume Statis Paru-paru
- Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan
setiap kali bernafas pada saat istirahat. Volume tidal normal bagi
350-400 ml. - Volume residu (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru setelah
menghembuskan nafas secara maksimal atau ekspirasi paksa.
Nilai normalnya adalah 1200 ml. - Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat diekspirasi setelah
inspirasi secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV (seharusnya 80 %
TLC) Besarnya adalah 4800 ml. - Kapasitas total paru-paru (TLC) = yaitu jumlah total udara yang
dapat dimasukkan ke dlm paru-paru setelah inspirasi maksimal.
TLC = VT + IRV + ERV + RV. Besarnya adalah 6000 ml. - Kapasitas residu fungsional (FRC) = jumlah gas yang
tertinggal di paru-paru setelah ekspirasi volume tidal normal.
FRC = ERV + RV. Besarnya berkisar 2400 ml. - Kapasitas inspirasi (IC) = jumlah udara maksimal yang dapat
diinspirasi setelah ekspirasi normal. IC = VT + IRV. Nilai
normalnya sekitar 3600 ml. - Volume cadangan inspirasi (IRV) = jumlah udara yang dapat
diinspirasi secara paksa sesudah inspirasi volume tidal
normal. - Volume cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara yang dapat
diekspirasi secara paksa sesudah ekspirasi volume tidal
normal.
Parameter untuk menentukan fungsi paru yaitu dengan menguji volume dinamis paru, FVC dan FEV1
- FVC (Forced Vital Capacity) yaitu volume udara maksimum yang
dapat dihembuskan secara paksa, yang dapat kita ketahui kapasitas vital paksa dari penderita. Umumnya dicpai dalam 3 detik dan nilai normalnya adalah 4 liter. - FEV1 (Forced Expired Volume in one second) yaitu volume udara yang dapat dihembuskan paksa pada satu detik pertama.Nilai normalnya adalah 3,2 liter.
dalam satu detik → rasio FEV1/FVC = 75-80%
Basic of Pulmonary Function Test
- Obstructive Lung Disease = tidak dapat menghembuskan udara (unable to get air out). FEV1/FVC < 75%. Semakin rendah rasionya, semakin parah obstruksinya.
- Restrictive Lung Disease = tidak dapat menarik napas (unable to get air in). FVC rendah; FEV1/FVC normal atau meningkat
- Obstruktif yaitu dimana jalan nafas yang menyempit akan mengurangi volume udara yang dapat dihembuskan pada satu detik pertama ekspirasi. Amati bahwa FVC hanya dapat dicapai setelah ekshalasi yang panjang. Rasio FEV1/FVC berkurang secara nyata. Ekspirasi diperlama dengan peningkatan perlahan pada kurva, dan plateau tidak tercapai sampai waktu 15 detik.
- Restriktif yaitu dimana didpatkan kondisi FEV1 dan FVC menurun. Karena jalan nafas tetap terbuka, ekspirasi bisa cepat dan selesai dlm waktu 2-3 detik. Rasio FEV1/FVC tetap normal atau malah meningkat, tetapi volume udara yang terhirup dan terhembus lebih kecil dibandingkan normal.
- Campuran. Ekspirasi diperlama dengan peningkatan kurva perlahan mencapai plateau. Kapasitas vital berkurang signifikan dibandingkan gangguan obstruktif. Pola campuran ini, jika tidak terlalu parah, sulit dibedakan dengan pola obstruktif.
http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/lung-function-tests.pdf